Variabel Penelitian

Variabel Penelitian

1. Pengertian

Pertanyaan tentang apa yang diteliti, sebenarnya hal tersebut berhubungan dengan variabel. Variabel merupakan suatu konsep yang memiliki nilai bervariasi.
Suryabrata (1983:79) memberikan definisi terhadap variabel sebagai segala sesuatu yang akan menjadi obyek pengamatan penelitian atau faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti.
Fraenkel dan Wallen (1993:46), Kerlinger (2004:49) memberikan definisi variabel sebagai suatu konsep atau suatu sifat yang memiliki nilai bervariasi.
Contoh yang diberikan ialah jenis kelamin, penghasilan, produktivitas organisasi, mobilitas pekerjaan, bakat, kecemasan dan lain-lain.
Dalam konsep jenis kelamin memiliki nilai variasi, yaitu laki-laki dan perempuan, berat badan disebut variabel karena memiliki variasi yaitu berat badan setiap orang bermacam-macam, ada yang memiliki berat 50 kg, ada yang memiliki berat badan 66,5 kg dan sebagainya.
Motivasi seseorang dalam bekerja bervariasi mulai dari yang memiliki motivasi rendah sampai dengan tinggi. Nilai setiap orang meskipun sama-sama tinggi juga berbeda-beda atau bervariasi, demikian juga bagi yang memiliki motivasi rendah. Dari rendah sampai dengan tinggi skor dari pengukuran motivasi bervariasi, sehingga motivasi kerja disebut variabel.


Baca juga:
- Pengertian Statistika.
- Penggunaan Statistika dalam Penelitian.

2. Mendefinisikan Variabel

Variabel dalam penelitian ditentukan oleh landasan teori dan ditegaskan dalam hipotesisnya. Setiap peneliti harus mengidentifikasi setiap variabelvariabelnya selanjutnya mendefinisikan secara konseptual dan operasional.
Pemberian definisi konseptual dan operasional terhadap variabel-variabel sebagai proses pemberian batasan yang terdapat dalam permasalahan penelitian yang didasarkan pada kajian teori yang relevan.
Definisi konseptual adalah definisi untuk menggambarkan secara abstrak suatu fenomena atau gejala tertentu. Definisi ini bersifat teoritis yang belum dapat diukur.
Dari definisi konseptual tersebut, suatu variabel dioperasionalkan yang disebut sebagai definisi operasional, yaitu definisi yang diberikan terhadap suatu variabel dengan cara memberi arti, menspesifikasikan kegiatan atau memberi gambaran bagaimana variabel tersebut dapat diukur.
Chadwick (1991) memberikan definisi operasional sebagai seperangkat instruksi khusus yang menjelaskan bagaimana suatu variabel dapat diukur. Oleh karena itu, definisi operasional harus cukup jelas dan spesifik, sehingga orang lain dapat memahami bagaimana variabel tersebut dapat diukur dan apakah operasional tersebut sudah menunjukkan dimensi atau indikator yang baik dari variabel yang dikaji.
Definisi operasional terkait dengan skor yang diperoleh dari pengukuran terhadap suatu variabel yang didasarkan pada dimensi dan indikator-indikator dari variabel yang diukur.
Suatu variabel dapat diukur apabila terlebih dahulu dideskripsikan dimensi dan indikatornya yang diperoleh berdasarkan penguraian teori-teori dari variabel yang dikaji. Untuk mendapatkan dimensi atau indikator dari suatu variabel biasanya dalam suatu penelitian menggunakan dua pendekatan, yaitu melalui sintesis dan grand theory.
Dalam pendekatan sintesis dari berbagai teori-teori disintesiskan atau dirangkumkan keseluruhan dimensi dan indikatornya. Sedangkan dalam pendekatan grand theory hanya dipilih salah satu teori dalam menentukan dimensi dan indikatornya. Penggunaan grand theory harus didasarkan pada alasan ilmiah ketika memilih salah satu teori.


3. Jenis-jenis Variabel

Variabel dapat dibedakan menjadi beberapa jenis. Berdasarkan jenis datanya variabel dibedakan menjadi dua yaitu variabel diskrit dan variabel kontinu. Berdasarkan fungsinya dapat dibedakan menjadi lima jenis yaitu, variabel dependen (terikat/terpengaruh), variabel independen (bebas/pengaruh), variabel moderator dan variabel intervening (perantara), variabel kontrol. Berdasarkan sifatnya dibedakan menjadi dua yaitu variabel aktif dan variabel atribut. Berikut ini penjelasan dari jenis-jenis variabel.

3.1. Variabel berdasarkan jenis datanya

Berdasarkan datanya, variabel dibedakan menjadi variabel diskrit dan variabel kontinu. Variabel diskrit adalah variabel yang nilainya tidak dapat dinyatakan dalam pecahan. Variabel ini sering dinyatakan dalam kategori. Apabila terdapat dua kategori disebut dikotom.
Misalnya, variabel jenis kelamin yang terdiri dari laki-laki dan perempuan. Apabila lebih dari dua kategori disebut politom. Misalnya, variabel latar belakang pendidikan yang dapat terdiri dari SD, SLTP, SMU, Perguruan Tinggi dan sebagainya. Jumlah anak 2, 3, 4 atau sebagainya adalah variabel diskrit, karena tidak ada jumlah anak dinyatakan 2,5 atau 3,8.
Variabel kontinu adalah variabel yang nilainya dalam jarak tertentu dan dengan pecahan yang tidak terbatas. Misalnya, variabel berat badan ada yang 40 kg, 45,5 kg, 60 kg dan sebagainya. Prestasi atau hasil belajar yang dinyatakan dalam skor yaitu 4;5;6 atau 7,5;8,3 dan sebagainya.

3.2. Variabel berdasarkan fungsinya

Berdasarkan fungsinya, variabel dibedakan menjadi: variabel dependen, independen, moderator, intervening dan kontrol. Variabel dependen atau yang sering disebut sebagai variabel terikat, kriteria. Variabel dependen merupakan variabel yang keberadaannya dipengaruhi oleh variabel lain. Variabel lain itu disebut sebagai variabel bebas. Variabel dependen yang menjadi inti permasalahan penelitian.
Variabel Independen atau yang sering disebut sebagai variabel bebas, prediktor, antecedent. Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi variabel lain.
Variabel yang dipengaruhi disebut variabel dependen. Misalnya, motivasi belajar siswa sebagai pokok permasalahan atau variabel dependen. Motivasi belajar dipengaruhi olch banyak faktor.
Faktor-faktor tersebut dinamakan variabel independen yang dapat berupa sikap pada pelajaran, konsep diri, kompetensi guru, iklim lingkungan kelas dan sebagainya. Secara matematika, variabel independen disebut variabel $X$ dan variabel dependen disebut variabel $Y$.
Variabel moderator adalah variabel yang mempengaruhi variabel dependen tetapi bukan sebagai pengaruh utama. Misalnya, variabel yang mempengaruhi prestasi belajar statistika ($Y$) adalah minat belajar ($X_1$), kreativitas ($X_2$), dan iklim lingkungan kelas ($X_3$), variabel tersebut sebagai variabel utama. Apabila jenis kelamin ($X_4$) juga mempengaruhi tetapi bukan sebagai pengaruh utama, maka jenis kelamin merupakan variabel moderator.
Variabel intervening atau yang disebut juga sebagai variabel antara adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen.
Keberadaan variabel antara tersebut dapat memperkuat ataupun melemahkan hubungan antara variabel dependen dan independen. Misalnya dalam suatu penelitian tentang pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai. gaya kepemimpinan dapat berpengaruh terhadap kinerja pegawai namun tidak secara langsung.
Gaya kepemimpinan yang diterapkan dapat berdampak terhadap motivasi kerja pegawai. Gaya kepemimpinan yang tepat membuat pegawai termotivasi dalam bekerja, sehingga dirinya dalam melaksanakan tugas pekerjaannya terdorong untuk berusaha unggul dan menampilkan hasil yang lebih baik dari sebelumnya.
Perilaku tersebutlah membuat pegawai menampilkan kinerja yang lebih baik. Motivasi kerja intlah yang disebut sebagai variabel intervening yang sifatnya dapat meningkatkan bahkan melemahkan hubungan antara gaya kepemimpinan dengan kinerja.
Variabel kontrol berhubungan dengan penelitian yang ingin mengetahui hubungan antar variabel independen dan dependen atau penelitian yang bersifat membandingkan dengan mengontrol variabel di luar yang diteliti.
Hal ini dilakukan agar variabel di luar yang diteliti tersebut tidak mempengaruhi terhadap hubungan kedua variabel. Misalnya, peneliti melakukan penelitian tentang perbedaan hasil belajar matematika peserta didik ditinjau dari strategi pembelajaran.
Strategi pembelajaran dalam hal ini dibedakan menjadi dua, yaitu strategi pembelajaran kooperatif dan konvensional. Untuk dapat membandingkan hasil belajar matematika dari kedua kelompok peserta didik itu, yaitu kelompok peserta didik yang diajar menggunakan strategi pembelajaran kooperatif dan kelompok peserta didik yang diajar menggunakan strategi pembelajaran konvensional, maka peneliti harus menetapkan variabel kontrolnya.
Dalam hal ini variabel kontrolnya adalah suasana belajar, materi pelajaran, kelengkapan fasilitas yang mendukung dalam pelaksanaan tugas mengajar adalah sama, dan variabel psikologis lainnya. Tanpa adanya variabel kontrol akan sulit menemukan dan menyimpulkan apakah perbedaan hasil belajar matematika peserta didik tersebut disebabkan karena adanya perlakuan berupa pemberian strategi pembelajaran yang berbeda.

3.3. Variabel berdasarkan sifatnya

Berdasarkan sifatnya, variabel dibedakan menjadi variabel aktif dan variabel atribut. Variabel aktif adalah variabel yang dimanipulasi oleh peneliti.
Manipulasi merupakan suatu perlakuan berbagai hal terhadap kelompok subyek penelitian. Misalnya seorang peneliti memberikan perlakuan atas dua kelompok yang berbeda dalam metode mengajar. Kelompok pertama diberikan metode diskusi dan kelompok kedua metode ceramah. Perlakuan yang berbeda dari kelompok tersebut dinamakan manipulasi.
Variable atribut adalah variabel yang tidak dapat dimanipulasi. Semua yang merupakan karakteristik manusia misalnya seperti: inteligensi, pendidikan, jenis kelamin, kebutuhan berprestasi dan sikap merupakan variabel atribut.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pecahan Istimewa

Bilangan Basis (Pengertian dan contohnya)

Operasi Fungsi (Penjumlahan, Pengurangan, Perkalian, dan Pembagian)