Pengertian Populasi dan Sampel

Pengertian Populasi dan Sampel

Populasi adalah kumpulan unit yang akan diteliti ciri-cin (karakteristik) nya, dan apabila populasinya terlalu luas, maka peneliti harus mengambil sampel (bagian dari populasi) itu untuk diteliti. Dengan demikian berarti populasi adalah keseluruhan sasaran yang seharusnya diteliti, dan pada populasi itulah nanti hasil penelitian diberlakukan. Didalam populasi itulah tempat terjadinya masalah yang akan diteliti.
Populasi itu bisa terdiri dari orang, badan, lembaga, institusi, wilayah, kelompok dan sebagainya yang akan dijadikan sumber informasi dalam penelitian yang dilakukan. Kasiram (2010: 108) men-definisikan populasi itu adalah keseluruhan obyek yang dijadikan sasaran penelitian, dan sampel penelitian diambil dari populasi itu. Dalam proses penelitian penentuan populasi tidak dapat dilewatkan begitu saja, karena kesimpulan penclitian akan diberlakukan terhadap populasi itu.
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian, Arikunto (2013: 102) menjelaskan pabila seseorang ingin meneliti elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Studi atau penclitiannya juga discbut studi populasi atau studi sensus, sebgaimana disebutkan dalam Encyclopedia of Educational Evaluation: A population is a set (or collection) of all elements possessing one or more attributes of interest.
Dalam perspektif yang lain populasi adalah seluruh kumpulan elemen yang menunjukan ciri-ciri tertentu yang dapat digunakan untuk membuat kesimpulan. Jadi kumpulan elemen itu menunjukan jumlah, sedangkan ciri-ciri tertentu menunjukan karakteristik dari kumpulan itu. Dengan demikian jika kita mengatakan bahwa populasi karyawan suatu perusahaan sebanyak 5000 orang, kita sedang menunjuk pada jumlah karyawan, sementara itu karakteristik karyawan bisa meliputi: motivasinya, cara kerjanya, komunikasinya, kinerjanya, tingkat kepuasan kerjanya, dan sebagainya (Sanusi, 2011: 87).
Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang dianggap mewakili (representasi) populasi. Satuan sampling dapat berupa orang (individu) yang berdiri sendiri, atau kumpulan individu, atau bisa juga dalam bentuk yang lain. Dalam pengukuran populasi nilai yang diperoleh disebut parameter, sedangkan nilai yang dipcroleh dari perhitungan sampel disebut penaksir (estimator) dari parameter. Pertanyaannya mengapa parameter atau nilai populasi perlu ditaksir atau diduga? Itu disebabkan karena nilai parameter jarang diketahui, dan bahkan seringkali tidak pernah diketahui. Oleh karena itu parameter perlu diduga dengan menggunakan sampel.
Dalam rumus-rumus statistik ukuran populasi biasanya dilambangkan dengan “N” (huruf n besar), dan ukuran sampel dilambangkan dengan “n” (huruf n kecil). Apabila suatu penelitian menggunakan sampel, maka penelitian itu menganalisis hasil penelitiannya dengan statistik inferensial, dan itu berarti pula hasil penelitiannya adalah suatu generalisasi. Untuk mencapai generalisasi yang baik, maka disamping megikuti tata cara penarikan kesimpulan yang perlu diperhatikan, juga bobot sampelnya pun harus pula dapat dipertanggung jawabkan. Ini artinya sampel harus benar-benar dapat mewakili populasi. Untuk mendapatkan sampel yang mempunyai bobot seperti itu, maka sampai pada tingkat manapun dari suatu penarikan sampel, setiap unit populasi harus terwakili. Dengan demikian maka sampel adalah wakil semua unit strata yang ada dalam populasi.


Gambar: ilustrasi sampel sebagai bagian populasi.

Proses penentuan sampel pada dasarnya terdiri dari dua tahap yaitu:

1. Menentukan besar/jumlah sampel.
2. Teknik pemilihan sampel.

Berikut ini proses penentuan sampel dalam proses penelitian yang umum digunakan:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pecahan Istimewa

Bilangan Basis (Pengertian dan contohnya)

Operasi Fungsi (Penjumlahan, Pengurangan, Perkalian, dan Pembagian)