Membuat variabel untuk pengisian data di SPSS

Membuat variabel untuk pengisian data di SPSS

Membuat variabel untuk pengisian data di SPSS

Terdapat suatu data di dalam sebuah variabel. Oleh karena itu, proses pembuatan data diawali dengan proses pembuatan variabel. Proses pembuatan sebuah variabel dilakukan di area VARIABLE VIEW.

Namun sebelum itu, akan dijelaskan dahulu tempat data akan diinput, yakni di DATA VIEW. Area DATA VIEW pada SPSS mempunyai dua bagian utama:

* Kolom, dengan ciri adanya kata var dalam setiap sel kolomnya. Kolom dalam SPSS akan diisi oleh VARIABEL (seperti penjualan, tinggi badan dan lainnya).

* Baris, dengan ciri adanya angka 1, 2, 3, dan seterusnya. Baris dalam SPSS akan diisi oleh KASUS/DATA (seperti responden Ali, sampel 1 dan lainnya).

Inilah beda utama SPSS dengan Excel. Pada Excel tidak ada baris ataupun kolom yang bersifat "tetap"; setiap baris pada Excel bisa saja diisi Variabel atau Kasus, demikian pula dengan setiap kolom Excel. Selain itu, pada sel manapun di Excel bisa diisi dengan hasil chart, rumus (formula) tertentu, fungsi-fungsi tertentu atau operasi matematika lainnya. Sedang pada SPSS hal itu tidak mungkin dilakukan, karena sekali sebuah kolom berisi variabel X, maka semua isi kolom tersebut adalah bagian dari variabel X, dan tidak bisa diinput dengan data lain, apalagi oleh sebuah chart atau formula.
Jika sudah terbiasa memproses data statistik dengan SPSS, justru akan lebih efisien dan efektif menggunakan SPSS dibanding Excel!


Berikut dijelaskan sebuah contoh pengisian data di SPSS.
Kasus:

Berikut adalah data Berat Badan 15 responden Pria dan Wanita yang diambil secara acak:

(BERAT dalam kilogram)

Nama Berat Gender
1 AMIR 78.54 pria
2 CICILIA 45.77 wanita
3 IIN 58.99 wanita
4 SUGENG 76.92 pria
5 LINA 55.67 wanita
6 AGUS 78.67 pria
7 BUDI 87.56 pria
8 LIANA 44.86 wanita
9 DIANA 50.21 wanita
10 DEDE 77.86 pria
11 HERMAN 80.23 pria
12 VERONIKA 48.96 wanita
13 FENNY 44.76 wanita
14 IWAN 79.57 pria
15 ANA 40.23 wanita

Jika diperhatikan, contoh data di atas terdiri dari tiga jenis data; pertama data nama dengan tipe data string; kedua data angka murni tipe data rasio; dan ketiga adalah data nominal yang nanti akan dibuat kode (coding). Contoh kasus akan menjelaskan input data dengan cara yang berbeda-beda.
Penyelesaian:
Sebelum membuat tabel di atas menjadi data yang siap diolah oleh SPSS, perlu diperhatikan bahwa di sini ada tiga macam VARIABEL, yaitu NAMA, BERAT, dan GENDER. Selain itu, ada juga 15 DATA atau 15 KASUS.
Dengan demikian, sistematika input data di atas ada dua langkah: pertama, membuat tiga variabel; kedua, mengisi tiga variabel tersebut, masing-masing dengan lima belas data. Berikut adalah langkah pembuatan tiga variabel tersebut.
Memasukkan Data ke SPSS
Langkah-langkah:
a. Buka lembar kerja baru
Lembar kerja baru selalu dibuka jika ada pemasukan variabel yang baru. Untuk itu, dari menu utama File, pilih menu New. Dengan mengklik mouse pada menu tersebut, tampak beberapa pilihan. Karena akan dibuat DATA yang baru, klik mouse pada Data. Sekarang SPSS siap membuat variabel baru yang diperlukan.

Prosedur di atas dapat diringkas File > New > Data. Tentu saja, jika sebelumnya tampilan data view masih kosong, prosedur di atas dapat  dilewati dan terus ke langkah b berikut.

b. Menamai variabel yang diperlukan

Langkah berikutnya adalah membuat nama untuk setiap variabel baru. Untuk itu gunakan area VARIABLE VIEW pada data editor. Pada kasus di atas ada TIGA variabel, maka akan dilakukan input nama variabel sebanyak tiga kali:

Variabel pertama: nama

klik mouse pada sheet tab Variable View yang ada di bagian kiri bawah. Tampilan variable View bisa juga diambil dari menu View lalu submenu VARIABLE.

Tampak di layar:

Tampilan VARIABLE VIEW sekilas sama dengan DATA VIEW; hanya pada VARIABLE VIEW sudah ada 10 kolom dengan nama tertentu (NAME, TYPE dan seterusnya).

Pengisian:

Mendefiniskan Variabel NAMA
Karena ini variabel pertama, tempatkan pointer pada banis 1.
=> Name. Sesuai kasus, letakkan pointer pada bawah kolom Name, klik ganda pada sel tersebut, dan ketik nama. Kemudian tekan tombol ENTER untuk menyetujui penulisan tersebut.

Jika nama variabel ditulis dengan huruf kecil, SPSS akan menampilkan dengan huruf kecil pula. Demikian pula jika nama variabel ditulis dalam huruf besar atau kombinasinya.
Jumlah karakter yang bisa digunakan untuk memberi nama pada sebuah variabel adalah 64 karakter (bit). Namun untuk membuat sebuah nama dalam bentuk kalimat, gunakan tanda underline ( _ ) untuk penghubung. Contoh nama variabel Daerah Penjualan Produk A harus ditulis Daerah_Penjualan_Produk_A. Jika tidak, SPSS akan menampilkan kotak dialog yang menyatakan penulisan sebagai karakter yang tidak sah (ilegal character).

=> Type. Tipe data untuk variabel nama tersebut adalah string (kualitatif), karena ‘nama’ terdiri dari gabungan huruf (non angka). Tipe String berarti data dianggap sebagai karakter, bukan sebuah angka. Karena secara default SPSS memberi tipe numeric, klik kotak kecil di kanan sel tersebut.

Tampak di layar:

Pengisian:
Pilih tipe String (paling bawah), dan tekan OK.
=> Width. Pilihan ini menyediakan masukan antara 1 sampai 255 digit untuk isian data yang bertipe string. Untuk keseragaman, ketik 20. Hal ini berarti nama seseorang hanya bisa dimasukkan sebanyak 20 karakter saja (seperti Amir Syamsudin, Budiarto dill).
Pengisian angka WIDTH tersebut bisa dengan mengetik secara langsung, atau menggunakan fasilitas scroll number untuk angka naik atau turun.
=> Decimals. Karena tipe data adalah string, oftomatis tidak ada desimal. Hal ini terlihat dari tampilan desimal yang tidak aktif (warna buram).

=> Label. Label adalah keterangan untuk nama variabel, yang bisa disertakan atau tidak. Untuk keseragaman, klik ganda pada sel tersebut, dan ketik nama responden.
Label yang tidak diisi tidak mempengaruhi proses data. Walaupun demikian, pada input data yang banyak dan ada kemiripan, penulisan label sangat dianjurkan untuk memperjelas identitas sebuah variabel.
=> Values. Karena nama responden bersifat unik, dalam arti seorang responden hanya punya satu nomor tertentu, maka abaikan pilihan ini.
=> Missing. Missing adalah data yang  hilang atau tidak ada isinya, seperti responden  yang mungkin belum punya nama, maka datanya  missing. Dianggap semua responden punya  nama, maka abaikan bagian ini.
=> Column. Column hampir sama dengan Width, dengan fungsi menyediakan lebar kolom  yang diperlukan untuk pemasukan data. Karena  data string, maka batas maksimal adalah 255 digit. Untuk keseragaman, ketik 20.
=> Align. Align adalah posisi data, apakah di kanan, kiri, atau tengah sel. Untuk itu,  tempatkan pointer pada sel tersebut, buka kotak combo, dan untuk keseragaman pilih Left. Hal ini berarti nomor responden akan ditempatkan di sisi kiri.
=> Measure. Measure adalah hal yang penting di SPSS, karena menyangkut tipe variabel yang nantinya menentukan jenis analisis yang digunakan. Untuk data string (karakter), ada dua pilihan, yaitu data adalah nominal atau ordinal.  Karena variabel string nama bersifat setara dan unik (dianggap tidak mungkin nama responden sama persis), maka klik mouse pada sel tersebut, buka kotak combo, dan pilih nominal.
=> Role. Tetap pada pilihan INPUT.

Berikut adalah simbol dari tiga kode yang digunakan dalam SPSS untuk pengisian kolom Measure dan juga nanti pada tampilan variabel di sebuah kotak dialog:


Hasil pengisian:

Demikian satu variabel dengan properti nya telah didefinisikan, yaitu variabel bernama NAMA dengan tipe string. Pada prinsipnya, hanya dengan mengisi nama sebuah variabel saja, SPSS secara otomatis akan mendefinisikan properti lain. Bahkan jika tidak ada nama, otomatis SPSS akan memasukkan nama (VAR001 atau VAR002 dan seterusnya) untuk menamai variabel baru yang anonim tersebut. Namun demikian, karena pengisian properti variabel hanya sekali, dianjurkan untuk selalu mendefinisikan variabel baru selengkap mungkin.

Mendefinisikan Variabel BERAT

Setelah mengisi dan menetapkan properti dari variabel NAMA, sekarang beralih ke pengisian variabel kedua. Untuk itu, tetap pada bagian VARIABLE VIEW.

Langkah pemasukan:

=> Name. Sesuai kasus, letakkan pointer pada bawah kolom Name, klik ganda pada sel tersebut, dan ketik berat.
=> Type. Tipe data untuk berat adalah numerik (kuantitatif), karena berat badan seseorang pasti berupa angka (seperti 75, 23 dan sebagainya).
=> Width. Untuk keseragaman, biarkan pada angka 8 yang merupakan default SPSS.
=> Decimals. Untuk keseragaman, ketik 2 yang berarti angka desimal maksimal 2 digit (seperti berat 45,60 atau 44,34).
=> Label. Untuk keseragaman, ketik berat responden.
=> Values. Untuk data kuantitatif dan tanpa kategorisasi, abaikan saja Values tersebut.

=> Missing. Dianggap tidak ada data hilang atau semua data berat badan telah diketahui, maka abaikan bagian ini.
=> Column. Biarkan isian ini sesuai default yang telah ada.
=> Align. Biarkan isian ini sesuai default yang telah ada (Right).
=> Measure. Untuk data kuantitatif dan tanpa kategorisasi, otomatis SPSS memilih tipe Scale (skala atau data jenis interval/rasio). Tetap pada tipe tersebut.
=> Role. Tetap pada pilihan INPUT.

Dengan proses di atas, variabel BERAT telah didefiniskan.
Sekarang masuk ke pengisian variabel ketiga, yakni gender.

Mendefinisikan Variabel GENDER:

Variabel GENDER atau jenis kelamin seseorang merupakan variabel yang unik dibanding variabel berisi huruf seperti variabel NAMA. Hal ini disebabkan isi variabel tersebut, yaitu Pria dan Wanita, diinput bergantian dan berkali-kali. Karena itu, variabel tersebut bisa dimasukkan ke dalam Data Editor SPSS dengan dua cara:
a. Dimasukkan sebagai data string (character) dan setiap kali pengisian, diinput dengan mengetik 'Pria' atau 'Wanita' secara bergantian.
b. Dimasukkan sebagai data numerik (seperti 1 atau 2), dan setiap kali pengisian, diinput dengan mengetik 1 atau 2 secara bergantian. Ini disebut dengan kategorisasi.
Dalam banyak kasus, jauh lebih praktis untuk menggunakan cara b, yakni mengubah data string yang digunakan berkali-kali dan bergantian seperti GENDER dalam bentuk NUMERIK. Karena pengisian data akan mengacu pada kode yang diberikan, dan dalam banyak perhitungan statistik dengan SPSS, justru yang ditampilkan harus data numerik, hingga data string juga harus diubah ke numerik.

Langkah pengisian:

Tetap pada bagian VARIABLE VIEW. Karena ini variabel ketiga, tempatkan pointer pada baris 3:
=> Name. Klik ganda pada sel tersebut, dan ketik gender.
=> Type. Tipe data untuk gender adalah numerik. Walaupun ‘gender’ sebenarnya berisi kata ‘Pria’ dan ‘Wanita’, variabel gender tidak bisa diberi tipe string, namun ‘dinumerikkan’ dengan kode/kategorisasi. Karena secara default SPSS memberi tipe numeric, maka abaikan saja bagian ini.
=> Width. Pilihan ini menyediakan masukan antara 1 sampai 40 digit untuk isian data bertipe numenk. Untuk keseragaman, ketik 1. Hal ini berarti gender responden hanya bisa dimasukkan sebanyak satu digit saja. Kegunaan digit satu dan pemberian kode lihat penjelasan selanjutnya.
=> Decimals. Karena tipe data adalah numerik dengan kode, maka ketik 0, yang berarti tidak ada desimal.
=> Label. Untuk keseragaman, klik ganda pada sel tersebut, dan ketik jenis kelamin responden.
=> Values. Pilihan ini untuk proses pemberian kode. Klik mouse pada kotak kecil di kanan sel. Tampak di layar:


Pengisian:
- Value atau nilai berupa angka yang dimasukkan. Untuk keseragaman, ketik 1
- Value Label atau keterangan untuk angka 1 tersebut. Sesuai kasus yang memerinci gender manusia, ketik Wanita.
- Otomatis tombol Add aktif. Klik tombol tersebut, otomatis keterangan 1=”Wanita” tampak sebagai kodifikasi gender pertama.
Pengisian lanjutan:
- Value. Untuk keseragaman, ketik 2.
- Value Label, ketik Pria.
Otomatis tombol Add aktif. Klik tombol tersebut, sehingga keterangan 2=”Pria” tampak sebagai kodifikasi gender kedua.
Karena hanya ada dua gender yang dimasukkan, pengisian dianggap selesai, dan klik OK untuk kemball.
Tampilan setelah pengisian:

Keterangan:
- Mengedit isi value atau label (menambah value, atau mengubah kode 0 menjadi 9, dan sebagainya) bisa dilakukan dengan langkah: Buka kotak dialog value label, ubah isi value atau label, lalu otomatis option ADD atau CHANGE akan aktif. Tekan Add untuk menambah kode, dan Change untuk mengganti isi value/label.
- Menghilangkan kode yang ada bisa dilakukan dengan: Sorot label dan value yang akan dibuang, lalu klik tombol REMOVE yang otomatis muncul untuk menghilangkan value dan label tersebut.
Kegunaan masukan satu digit pada input width di atas: SPSS hanya mengijinkan satu digit saja untuk input angka kode Gender, jika lebih dari satu digit, input data akan ditolak.
=> Missing. Tidak ada data missing, maka abaikan bagian ini.
=> Column. Untuk keseragaman, ketik 8 (default).
=> Align. untuk keseragaman pilih Right (sudah default).
=> Measure. Pilih Scale.
=> Role. Tetap pada pilihan INPUT.
Walaupun tipe data Gender adalah nominal, namun dengan adanya kodifikasi 1 dan 2, SPSS secara otomatis menganggap variabel Gender sebagai data tipe Ordinal atau Scale.
Terlihat nama ketiga variabel pada VARIABLE VIEW dani SPSS:


Penggunaan ROLE dalam input data
Dalam beberapa versi terakhir SPSS, ditampilkan sebuah kolom baru, yakni ROLE (peran sebuah variabel data); penambahan ini terkait dengan makin kompleksnya penghitungan statistik dan perlunya menandai sejumlah variabel karena peran khusus variabel tersebut dalam sebuah model statistik. Ada beberapa jenis ROLE sebuah variabel:
INPUT $\to$ role (peran) variabel ini adalah sebagai variabel independen jika akan dilakukan pemodelan regresi, regresi berganda, analisis diskriminan, dan lainnya.
TARGET $\to$ terkait dengan jenis input di atas, role (peran) variabel ini adalah sebagai variabel dependen jika akan dilakukan pemodelan regresi, regresi berganda, atau lainnya.
BOTH $\to$ variabel bisa jadi keduanya, baik sebagai independen atau dependen.
NONE $\to$ tidak ada jenis peran tertentu pada vartabel tersebut.
PARTITION $\to$ variabel akan diperlakukan terpisah sebagai partisi; jenis variabel ini biasanya digunakan untuk sampel pembanding dalam kegiatan pengujian (testing) data, atau validasi dalam kegiatan eksperimen.
SPILT $\to$ jenis role ini digunakan pada IBM SPSS Modeler.
Namun demikian, pemasukan jenis ROLE dalam input data bukanlah hal yang penting. Pada sebagian besar kasus, memilih jenis default, yakni dipilih INPUT, penggunaan SPSS untuk mengolah data tidak akan terganggu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pecahan Istimewa

Bilangan Basis (Pengertian dan contohnya)

Operasi Fungsi (Penjumlahan, Pengurangan, Perkalian, dan Pembagian)